TEKNIK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Menurut Davis (dalam Syamsu, 1995:3) …..
keputusan adalah hasil pemecahan masalah
yang dihadapi, yaitu hal hal hal yang berkaitan dengan jawaban atas pernyataan
mengenai apa yang harus dan seharusnya dilakukan. Pengambilan keputusan
merupakan tindakan untuk memecahkan persoalan melalui pemilihan alternative
alternative. Unsure unsure pengambilan keputusan meliputi beberapa pilihan yang
tersedia.
Menurut Suryadi dan Ramdhani (2000:14)
pengambilan keputusan merupakan suatu proses komunikasi dan partisipasi yang
terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan merupakan pernyataan
yang disetujui alternative atau antar prosedur untuk mencapai tujuan.
Persoalan pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan
alternative tindakan yang dalam proses pemilihan alternative tersebut melalui
mekanisme tertentu. Sedangkan penyusunan model keputusan adalah suatu cara
untuk mengembangkan hubungan hubungan ke dalam suatu model keputusan matematis
yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara factor yang terlibat.
Menurut Herbert Simon, proses pengambilan
keputusan terdiri dari tiga fase, yaitu :
a. Fase Intelligence
Face ini merupakan
proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problem serta proses pengenalan masalah. Data masukan
diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
b. Face Design
Pada fase ini
merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternative tindakan
yang bisa dilakukan. Pada fase ini meliputi proses untuk mengerti masalah,
menemukan solusi dan menguji kelayakan solusi.
c. Fase Choice
Pada fase ini merupakan fase proses pemilihan diantara
berbagai alternative tindakann yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan
tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Pengambilan Keputusan Pribadi
Menurut Robin (dalam Suryadi dan Ramdhani,
2000:17), proses pengambilan keputusan pribadi terdiri dari lima model, yaitu :
a. The Satisfisficing
The
Satisfisficing Model berlaku pada saat
kita dihadapkan pada masalah yang kompleks. Pengambilan keputusan berusaha
menyederhanakan masalah masalah pelik yang dihadapi, sehingga seseorang siap
untuk memahaminya. Hal ini disebabkan seseorang tidak mungkin memahami dan
mencerna semua informasi penting secara optimal.
Di dalam model
ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambilan keputusan dengan
rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan model dengan mengambil inti
masalah yang penting tanpa melibatkan seluruh permasalahan yang konkrit.
Factor factor
yang meyebabkan rasionalitas terbatas antara lain :
v
Informasi
tidak sempurna.
v
Kendala
waktu.
v
Keterbatasan
seseorang dalam pengambilan keputusan.
b. The Of Estimizing Decision Making Model.
Dalam model ini
seseorang pengambil keputusan yang penuh
keyakinan berusaha untuk :
v
Menyusun
alternative alternative.
v
Memperhitungkan
untung rugi dari setiap alternative itu terhadap tujuan organisasi.
v
Memperkirakan
kemungkinan timbulnya bermacam macam kejadian dikemudian hari, dengan
mempertimbangkan dampak dari kejadian kejadian terhadap alternative yang telah
dirumuskan.
v
Menyusun
urutan urutan secara sistematis dan
perioritas, kemudian baru mengambil
keputusan.
c. The Implicit Favorite Model
Model ini
dirancang dalam kaitan dengan keputusan kompleks dan tidak rutin. Model ini
menyangkut proses penyederhanan masalah yang kompleks oleh individu sebagai
pembuat keputusan. Pada awal proses pengambilan keputusan, maka si pengambil
keputusan sudah cenderung memilih alternative yang dirasakan paling baik. Langkah
langkah dalam pelaksanaan model ini adalah sebagai berikut :
v
Menentukan
kebutuhan untuk mengambil keputusan karena ada masalah.
v
Mengidentifikasi
alternative dan llangsung menetapkan pilihan suatu alternative menurut
preferensinya.
v
Mengidentifikasi
alternative lain.
v
Memilih
alternative yang menjadi pilihan si pengambil keputusan.
d. A Front End Approach
Dalam model ini
pengambil keputusan mencoba menhindari dan mengatasi masalah secara sistematis.
Pada model ini, intuisi diberi kekuasaan penuh untuk mengembangkan suatu
gagasan yang mencoba untuk memunculkan kemungkinan kemungkinan yang luar biasa.
Jadi keputusan tersebut tidak dibangun dari data data sebelumnya.
e. Back End Approach
Dalam model ini
pengambilan keputusan menggunakan intuisi dengan mempercayakan pada analisis
rasional untuk mengidentifikasi dan mengalokasi bobot nilai criteria, seperti
halnya untuk mengembangkan dan mengevaluasi berbagai alternative.
Pada saat tahap ini
sudah dilaksanakan, pengambil keputusan beristirahat satu atau dua hari dari
kegiatan keputusan ini sebelum menentukan keputusan akhir.
3. Pengambilan Keputusan Kelompok
Model
pengambilan keputusan kelompok terdiri ;
a. Pareto Optimality
Perangkat
Optimal Pareto memilih satu alternative yang tidak didominasi oleh alternative
lainnya. Kekurangan dari pareto ini adalah adanya peringkat alternative yang
lengkap yang belum diidentifikasi sehingga setiap individu memperoleh
keuntungan yang beralih dari alernatif non pareto ke alternative optimal pareto. Hal ini disebabkan pilihan
kelompok dimulai jika perangkat pareto telah diidentifikasi.
Pendekatan yang
lebih baik adalah terlebih dahulu mengidentifikasikan alternative alternatif
pareto. Jika ada beberapa alternatif
pareto dibutuhkan metode lain untuk
memilih satu alternatif.
b. The Nash
Bargaining Solution
Salah satu cara
memandang masalah keputusan adalah tawar menawar (bargaining). Nash merumuskan
masalah tawar menawar ini sampai kepada solusinya. Hasilnya adalah para pelaku
harus meningkatkan produk yang bermanfaat bagi mereka masing masing (product
individuall utilities).
Peranan solusi nash
adalah menghitung sejauh mana keuntungan relative dari suatu tawar menawar
dengan nilai dasar yang akan berlaku bila ada kesepakatan.
c. Additive Utility
Pengambilan
keputusan ini didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama atau
kolektif, daripada untuk mendapatkan kebaikan individu yang tidak adil dan
tidak mecapai tujuan bersama yang diharapkan.
4. Pendekatan Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan dapat membuat keputusan
dengan menggunakan satu atau beberapa pertimbangan sebagai berikut :
a. Fakta
Seorang pengambil
keputusan secara sistematis akan mengumpulkan semua fakta mengenai suatu
masalah dan hasilnya adalah kemungkinan keputusan akan lahir dengan sendirinya.
Artinya fakta itulah yang akan memberikan petunjuk keputusan apa yang akan
diambil. Namun sebenarnya tidak semudah itu masalahnya. Fakta yang ada tidak
selamanya jelas dan lengkap. Bisa saja terjadi dua fakta fakta akan melahirkan
keputusan yang bertentangan pada saat pengambilan keputusan harus dicari jalan
keluar yang lain.
b. Pengalaman
Seorang
pengambil keputusan harus dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan
berdasarkan pengalamannya. Seorang pengambil keputusan yang sudah berpengalaman
tentu lebih matang dalam membuat keputusan daripada pengambil keputusan yang
sama sekali belum mempunyai pengalaman.
Beberapa
pendekatan dalam pengambilan keputusan adalah :
v
Rasional
Analisis
Pengambil
keputusan rasional analisis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala
akibatnya dan memperhatikan skala pilihan yang pasti serta memilih alternatif
yang merupakan hasil maksimum.
Pendekatan proses
pengambilan keputusan rasional member perhatian dan sasaran dari pengambilan
keputusan. Suatu keputusan dapat dikatakan rasional, jika dapat dijelaskan dan
diben arkan dengan menaikannya dengan sasaran dari pengambillan keputusan.
Dengan kata lain, keputusan itu dibuat untuk memenuhi maksud dari pengambilan
keputusan. Individu sebagai pengambil keputusan akan menyusun urutan
urutan tujuan dan sasaran yang
dikehendaki.
v
Definisi
Emosional
Pengambil
keputusan Intuitif emotional menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang
mendalam, pemikiran yang relative fan naluri dengan menggunakan proses alam
bawah sadar. Proses ini dpat didorong oleh naluri, orientasi kreatif dan
konfrontasi.
v
Perilaku
Politis
Pendekatan
pengambilan keputusan perilaku politis dilakukan melalui metode metode sebagai
berikut :
§
Metode
Tawar Menawar Incremental
§
Metode
Mixed Scanning
§
Metode
Agregatif
§
Metode
Keranjang Sampah.
ass pak.,izin untuk cop-pas ya pak.,( BAMBANG IRAWAN )- ADM Kelas A.,NPM 02.10.009
BalasHapusYes... please deh...
HapusAss...
HapusNama : Firmansyah
NPM : 0210177
Kelas : JIA B
Menurut saya pribadi terkadang pemerintah kita dalam mengambil keputusan tidak lagi memikirkan rakyat kecil, sehingga dalam pengambilan keputusan terjadi pro dan kontra di masyarakat, karena banyaknya kepentingan - kepentingan golongan (Politik. yang mewarnai dalam pengambilan keputusan tersebut.
sebagai contoh dalam menaikkan harga BBM.