Sabtu, 24 Maret 2012

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.  PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Davis (dalam Syamsu, 1995:3) ….. keputusan adalah hasil pemecahan  masalah yang dihadapi, yaitu hal hal hal yang berkaitan dengan jawaban atas pernyataan mengenai apa yang harus dan seharusnya dilakukan. Pengambilan keputusan merupakan tindakan untuk memecahkan persoalan melalui pemilihan alternative alternative. Unsure unsure pengambilan keputusan meliputi beberapa pilihan yang tersedia.

Menurut Suryadi dan Ramdhani (2000:14) pengambilan keputusan merupakan suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Hasil keputusan merupakan pernyataan yang disetujui alternative atau antar prosedur untuk mencapai tujuan.

Persoalan pengambilan keputusan  pada dasarnya merupakan bentuk pemilihan alternative tindakan yang dalam proses pemilihan alternative tersebut melalui mekanisme tertentu. Sedangkan penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan hubungan ke dalam suatu model keputusan matematis yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara factor yang terlibat.

Menurut Herbert Simon, proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase, yaitu :
a.   Fase Intelligence
Face ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problem  serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
       
b.  Face Design
Pada fase ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternative tindakan yang bisa dilakukan. Pada fase ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menemukan solusi dan menguji kelayakan solusi.

c.   Fase Choice
Pada fase ini  merupakan fase proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakann yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

2.  Pengambilan Keputusan Pribadi

Menurut Robin (dalam Suryadi dan Ramdhani, 2000:17), proses pengambilan keputusan pribadi terdiri dari lima model, yaitu :

a.   The Satisfisficing 
The Satisfisficing Model  berlaku pada saat kita dihadapkan pada masalah yang kompleks. Pengambilan keputusan berusaha menyederhanakan masalah masalah pelik yang dihadapi, sehingga seseorang siap untuk memahaminya. Hal ini disebabkan seseorang tidak mungkin memahami dan mencerna semua informasi penting secara optimal.

Di dalam model ini pembatasan proses pemikiran diarahkan pada pengambilan keputusan dengan rasionalitas terbatas, yaitu proses penyederhanaan model dengan mengambil inti masalah yang penting tanpa melibatkan seluruh permasalahan yang konkrit.
Factor factor yang meyebabkan rasionalitas terbatas antara lain :
v  Informasi tidak sempurna.
v  Kendala waktu.
v  Keterbatasan seseorang dalam pengambilan keputusan.

b.  The Of Estimizing Decision Making Model.
Dalam model ini seseorang pengambil keputusan yang penuh
 keyakinan berusaha untuk :
v  Menyusun alternative alternative.
v  Memperhitungkan untung rugi dari setiap alternative itu terhadap tujuan organisasi.
v  Memperkirakan kemungkinan timbulnya bermacam macam kejadian dikemudian hari, dengan mempertimbangkan dampak dari kejadian kejadian terhadap alternative yang telah dirumuskan.
v  Menyusun urutan  urutan secara sistematis dan perioritas,  kemudian baru mengambil keputusan.

c.   The Implicit Favorite Model
Model ini dirancang dalam kaitan dengan keputusan kompleks dan tidak rutin. Model ini menyangkut proses penyederhanan masalah yang kompleks oleh individu sebagai pembuat keputusan. Pada awal proses pengambilan keputusan, maka si pengambil keputusan sudah cenderung memilih alternative yang dirasakan paling baik. Langkah langkah dalam pelaksanaan model ini adalah sebagai berikut :

v  Menentukan kebutuhan untuk mengambil keputusan karena ada masalah.
v  Mengidentifikasi alternative dan llangsung menetapkan pilihan suatu alternative menurut preferensinya.
v  Mengidentifikasi alternative lain.
v  Memilih alternative yang menjadi pilihan si pengambil keputusan.



d.  A Front End Approach
Dalam model ini pengambil keputusan mencoba menhindari dan mengatasi masalah secara sistematis. Pada model ini, intuisi diberi kekuasaan penuh untuk mengembangkan suatu gagasan yang mencoba untuk memunculkan kemungkinan kemungkinan yang luar biasa. Jadi keputusan tersebut tidak dibangun dari data data sebelumnya.

e.   Back End Approach
Dalam model ini pengambilan keputusan menggunakan intuisi dengan mempercayakan pada analisis rasional untuk mengidentifikasi dan mengalokasi bobot nilai criteria, seperti halnya untuk mengembangkan dan mengevaluasi berbagai alternative.

Pada saat tahap ini sudah dilaksanakan, pengambil keputusan beristirahat satu atau dua hari dari kegiatan keputusan ini sebelum menentukan keputusan akhir.

3.  Pengambilan Keputusan Kelompok

Model  pengambilan keputusan kelompok terdiri ;

a.   Pareto Optimality
Perangkat Optimal Pareto memilih satu alternative yang tidak didominasi oleh alternative lainnya. Kekurangan dari pareto ini adalah adanya peringkat alternative yang lengkap yang belum diidentifikasi sehingga setiap individu memperoleh keuntungan yang beralih dari alernatif non pareto ke alternative  optimal pareto. Hal ini disebabkan pilihan kelompok dimulai jika perangkat pareto telah diidentifikasi.

Pendekatan yang lebih baik adalah terlebih dahulu mengidentifikasikan alternative alternatif pareto. Jika ada  beberapa alternatif pareto dibutuhkan metode lain  untuk memilih satu alternatif.

b.  The Nash  Bargaining Solution
Salah satu cara memandang masalah keputusan adalah tawar menawar (bargaining). Nash merumuskan masalah tawar menawar ini sampai kepada solusinya. Hasilnya adalah para pelaku harus meningkatkan produk yang bermanfaat bagi mereka masing masing (product individuall utilities).

Peranan solusi nash adalah menghitung sejauh mana keuntungan relative dari suatu tawar menawar dengan nilai dasar yang akan berlaku bila ada kesepakatan.

c.   Additive Utility
Pengambilan keputusan ini didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama atau kolektif, daripada untuk mendapatkan kebaikan individu yang tidak adil dan tidak mecapai tujuan bersama yang diharapkan.

4.  Pendekatan Pengambilan Keputusan

Pengambil keputusan dapat membuat keputusan dengan menggunakan satu atau beberapa pertimbangan sebagai berikut :

a.   Fakta
Seorang pengambil keputusan secara sistematis akan mengumpulkan semua fakta mengenai suatu masalah dan hasilnya adalah kemungkinan keputusan akan lahir dengan sendirinya. Artinya fakta itulah yang akan memberikan petunjuk keputusan apa yang akan diambil. Namun sebenarnya tidak semudah itu masalahnya. Fakta yang ada tidak selamanya jelas dan lengkap. Bisa saja terjadi dua fakta fakta akan melahirkan keputusan yang bertentangan pada saat pengambilan keputusan harus dicari jalan keluar yang lain.

b.  Pengalaman
Seorang pengambil keputusan harus dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan pengalamannya. Seorang pengambil keputusan yang sudah berpengalaman tentu lebih matang dalam membuat keputusan daripada pengambil keputusan yang sama sekali belum mempunyai pengalaman.

Beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan adalah :

v  Rasional Analisis
Pengambil keputusan rasional analisis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibatnya dan memperhatikan skala pilihan yang pasti serta memilih alternatif yang merupakan hasil maksimum.

Pendekatan proses pengambilan keputusan rasional member perhatian dan sasaran dari pengambilan keputusan. Suatu keputusan dapat dikatakan rasional, jika dapat dijelaskan dan diben arkan dengan menaikannya dengan sasaran dari pengambillan keputusan. Dengan kata lain, keputusan itu dibuat untuk memenuhi maksud dari pengambilan keputusan. Individu sebagai pengambil keputusan akan menyusun urutan urutan  tujuan dan sasaran yang dikehendaki.



v  Definisi Emosional
Pengambil keputusan Intuitif emotional menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yang mendalam, pemikiran yang relative fan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dpat didorong oleh naluri, orientasi kreatif dan konfrontasi.

v  Perilaku Politis
Pendekatan pengambilan keputusan perilaku politis dilakukan melalui metode metode sebagai berikut :
§  Metode Tawar Menawar Incremental
§  Metode Mixed Scanning
§  Metode Agregatif
§  Metode Keranjang Sampah.

3 komentar:

  1. ass pak.,izin untuk cop-pas ya pak.,( BAMBANG IRAWAN )- ADM Kelas A.,NPM 02.10.009

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ass...
      Nama : Firmansyah
      NPM : 0210177
      Kelas : JIA B

      Menurut saya pribadi terkadang pemerintah kita dalam mengambil keputusan tidak lagi memikirkan rakyat kecil, sehingga dalam pengambilan keputusan terjadi pro dan kontra di masyarakat, karena banyaknya kepentingan - kepentingan golongan (Politik. yang mewarnai dalam pengambilan keputusan tersebut.
      sebagai contoh dalam menaikkan harga BBM.

      Hapus